Apakah investasi iGrow penipuan?

igrow penipuan
Gambar dari Google
iGrow penipu, kalau ada pernyataan demikian, bisa dipastikan itu tidak benar. Alasan pertama karena ia sudah terdaftar di OJK. Selanjutnya, Alhamdulillah saya bergabung & terlibat dalam beberapa proyek pembiayaan di iGrow sejak akhir 2017. Sebagiannya belum memberikan bagi hasil karena memang proyek jangka panjang, dimana estimasi bagi hasil baru dimulai pada tahun ke-5 (contohnya pembiayaan pada komoditi kelapa super). Meskipun begitu report pertumbuhan tanaman di lapangan rutin disampaikan beserta visual gambarnya melalui akun kita. Oh iya yang belum tahu tentang iGrow bisa baca postingan ini.

Selanjutnya suka duka dalam bersinergi menurut saya wajar, terlebih bila melibatkan banyak pihak, dalam hal ini ada mitra operator selaku pemilik lahan & pelaksana proyek dilapangan, ada surveyor yang akan memantau secara periodik kemajuan proyek dan mereportkan kepada lender. Untuk saat ini, yang saya alami setidaknya mitra operator pada proyek lada putih muntok adalah yang terbaik dalam menyajikan report bulanan, menginfokan nominal bagi hasil beserta ketepatan tgl transfernya.

Memang ada satu proyek yang memberikan bagi hasil namun tgl transfernya mundur sampai 2 minggu bahkan lebih dari tanggal jatuh tempo pembayaran seharusnya. Untuk case yang satu ini, bahkan ketika memutuskan mengakhiri proyek, modal awal saya tidak segera dikembalikan meskipun secara laporan yang rutin disampaikan terkesan proyek baik-baik saja. Perlu menunggu hampir 2.5 bulan untuk kembalinya modal awal tersebut. Selama masa menunggu beberapa kali berkorespondensi dengan admin iGrow yang menurut saya cukup responsif terhadap keluhan yang ada dan menyampaikan bahwa memang ada problem cashflow pada mitra operator.

Demikian kesan yang saya rasakan selama menjalin kemitraan dengan iGrow, jadi tidak benar apabila ada rumor yang mengatakan bahwa iGrow investasi bodong, setidaknya sampai saat tulisan ini dibuat.

Berbagi info tentang investasi dengan return tinggi

investasi dengan imbah hasil tinggi
Gambar dari iGrow
Setiap investor pasti menginginkan imbah hasil tinggi dari proyek-proyek investasi yang ingin
didanainya. Untuk investasi pada platform peer to peer lending khususnya p2p lending agrikultur seperti iGrow, angka 7%-10% per tahun masih kurang cukup menarik mengingat potensi resiko yang cukup besar berinvestasi pada sektor ini. Saya melihat akhir-akhir ini proyek-proyek baru di iGrow memberikan estimasi bagi hasil yang cukup tinggi yaitu pada kisaran >12%-20% per tahunnya.

Sejak memutuskan untuk mengakhiri salah satu proyek saya yaitu pada komoditi revitalisasi cengkeh dan ternyata pengembalian modalnya tidak sesuai jadwal, bahkan molor sampai hampir 2.5 bulan, sebenarnya saya sudah bertekad untuk tidak terlibat dalam pembiayaan baru sampai semua proyek yang sebelumnya sudah didanai selesai dengan pengembalian dana sempurna, sehingga bisa dibuat kesimpulan yang lebih adil untuk kelanjutan keterlibatan proyek iGrow pada masa-masa yang akan datang.

Pada akhir Januari 2020 PT iGrow Resources Indonesia membuka pembiayaan Pisang Mas Kirana yang merupakan salah satu varietas dengan kualitas baik di antara varietas pisang lain di Indonesia dengan lokasi proyek di Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Proyek ini membuat saya tergoda untuk kembali terlibat dalam pembiayaan di iGrow, setidaknya karena ia merupakan sebuah investasi dengan imbal hasil tinggi, mengacu kepada estimasi bagi hasil yang ditawarkan yaitu sebesar 20% per tahun.  Proyek-proyek sebelumnya yang saya danai di iGrow, estimasi imbal hasil yang ditawarkan pada kisaran 9%-16% per tahun. Jadi pembiyaan pada komoditi ini merupakan  investasi dengan return tinggi bahkan tertinggi dari semua proyek yang pernah saya ikuti di iGrow maupun di platform lainnya sampai saat ini.

Selain itu ada hal lain yang membuat saya mantap untuk terlibat dalam pembiayaan ini yaitu nilai proyek yang terjangkau sebesar Rp. 1,600,000 / Unit, untuk masa kontrak 2 tahun dengan periode bagi hasil 1 tahun sekali pada saat jatuh tempo. Hitung-hitung membantu pemodalan buat petani sekaligus membuat mereka produktif & berdaya, mengoptimalisasi lahan-lahan tidur serta memperbaiki suplai oksigen untuk bumi tercinta serta terlibat secara aktif sebagai pemakmurnya.

Pengalaman berinvestasi Lada Putih Muntok di iGrow

pengalaman investasi igrow
Lap. perkembangan lada putih
dari proyek per Des 2019
Pada posting sebelumnya, telah dibahas mengenai investasi pada sektor agribisnis yang penulis sudah terlibat didalamnya yaitu Lambbank dan iGrow. Juga pengalaman mendapatkan bagi hasil dari pembiayaan pada proyek Revitalisasi Cengkeh. Nah kali ini penulis ingin berbagi pengalaman saat berinvestasi pada komoditi Lada Putih Muntok.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama, selain sebagai bumbu masak, Lada ternyata memiliki manfaat sangat baik untuk kesehatan. Rempah  ini banyak digunakan sejak berabad lalu sebagai agen anti-inflamasi, karminatif, dan anti-kembung. Ia juga bermanfaat menurunkan resiko kanker, membantu system pernafasan, meningkatkan system pencernaan, sebagai agen anti bakteri, mencegah penuaan dini serta berbagai manfaat lainnya yang bisa kita temukan di pada literatur kesehatan.

Proyek Revitalisasi Lada Putih kali ini berada di wilayah Muntok yang berada di ujung barat Pulau Bangka, yang sejak dahulu sangat terkenal dengan Muntok White Peppernya di dunia perdagangan internasional karena kualitas Lada Putihnya. Saya tertarik dengan komoditi ini setidaknya karena :

  1. Nilai pembiayaan per unit terjangkau Rp. 1,650,000,-.
  2. Estimasi bagi hasil yang ditawarkan : 12-14%/tahun.
  3. Periode kontrak 3 tahun, dengan bagi hasil dibayarkan per tahun.
Pembiayaan proyek ini dimulai pada November 2017, Alhamdulillah selama periode berjalan setiap bulan selalu di laporkan progress perkembangan komoditinya dilapangan dan 2 kali bagi hasil yang sudah diterima sesuai dengan estimasi awal pada saat proyek ditawarkan yaitu pada rentang 12-14% dari nilai pembiayaan.

Pengalaman berinvestasi di iGrow pada pembiayaan Revitalisasi Cengkeh

Beberapa waktu lalu saya sudah mengulas mengenai salah satu platform investasi peer to peer landing Agro Fintech yaitu iGrow & beberapa kelebihan yang menjadi daya tariknya. Kali ini saya akan berbagi informasi perihal salah satu proyek pembiayaan disana yang saya ikuti dan sudah saya akhiri per Oktober 2019 tahun lalu yaitu Revitalisasi Cengkeh. Proyek ini fokus mengolah daun cengkeh menjadi minyak daun cengkeh atau Clove Leaf Oil (CLO), dimana kandungan utama dari CLO ini adalah senyawa Eugenol yang kaya manfaat sebagai bahan baku di sejumlah besar industri mulai dari industri farmasi, kosmetik, makanan, minuman, parfum, pertanian, perikanan dan berbagai industri lainnya.
investasi pertanian syariah
Gambar dari iGrow

Pembiayaan ini merupakan proyek pertama yang saya danai di iGrow, tepatnya Oktober 2017. Saya tertarik dengan proyek ini lebih karena durasinya yang pendek yaitu 1 tahun, dengan estimasi return 9-12%. Selama proyek berjalan setiap akhir bulan atau awal bulan berikutnya kita selaku investor akan mendapatkan informasi mengenai perkembangan dari proyek yang kita danai.

investasi cengkeh igrow
Pada akhir periode proyek ini (tepatnya 11 Oktober 2018), management iGrow mengirimkan email tentang nilai bagi hasil yang didapat dari proyek yang didanai, kapan dana bagi hasil akan ditransfer serta pertanyaan perihal kontrak investasi yang sudah berakhir akan lanjutkan atau tidak. Alhamdulillah proyek perdana memberikan bagi hasil sesuai estimasi yaitu 12% dari nilai proyek ; Rp. 210,000.- & ditransfer tepat waktu sesui dengan informasi awal yang disampaikan.

Saya putuskan untuk melanjutkan proyek ini pada periode ke-2. Seperti tahun sebelumnya, perkembangan proyek akan disampaikan pada setiap akhir bulan atau awal bulan berikutnya. Pada akhir periode kontrak tepatnya bulan Oktober 2019 sampai akhir bulan info bagi hasil yang saya harapkan belum juga saya terima. Email dari management iGrow baru saya terima pada 1 Nov 2019 yang menginformasikan bahwa bagi hasil periode ke-2 proyek ini Rp. 175,000.- atau 10% dari nilai proyek, dana bagi hasil ditransfer tepat waktu sebagaimana diinformasikan sebelumnya yaitu pada rentang tanggal 18-19 Nov 2019. Masih sesuai dengan estimasi awal namun terjadi penurunan kinerja dibanding tahun pertama dengan pembayaran bagi hasil sedikit mundur dari jadwal yang seharusnya di bulan Okt 2019.

Selanjutnya saya memutuskan mengakhiri proyek ini, disini ada sedikit masalah karena ternyata modal awal saya tidak dibayarkan bersamaan dengan bagi hasil proyek yang saya akhiri. Setiap bulan pasca berakhirnya proyek ini, saya selalu berkorespondensi perihal ini kepada manajement iGrow yang selalu responsif, menyampaikan bahwa cashflow keuangan dari PT Etherische Olie International selaku mitra operator sedang menurun, selanjutnya management iGrow akan membantu melakukan procedure collection pada setiap bulannya dan apabila sudah melebihi 90 hari maka akan masuk kategori default/non performing loan dan akan dilakukan upaya mediasi antara pemberi pinjaman dan mitra operator untuk mengupayakan solusi penyelesaian kewajiban pengembalian modal awal.

Alhamdulillah, setelah menunggu hampir 2.5 bulan, dana modal awal akhirnya dikembalikan juga.

Secara umum penilaian saya terhadap iGrow setelah menyelesaikan 2 periode proyek perdana ini adalah sebagai berikut :

  1. Estimasi nilai bagi hasil proyek yang ditawarkan sesuai dengan realisasi bagi hasil yang diterima.
  2. Management iGrow responsif terhadap segala pertanyaan & keluhan yang dirasakan investor.
  3. Perihal terlambatnya pengembalian modal awal proyek ini, menurut saya management iGrow perlu melakukan evaluasi mengenai studi kelayakan dalam memilih mitra operator, mengingat dalam kasus ini laporan bulanan perkembangan proyek baik-baik saja.

Mengenal iGrow sebagai sebuah P2P Landing Agro Fintech

iGrow adalah sebuah platform digital yang menjembatani sinergi antara petani, pemilik lahan yang
investasi pertanian online
Gambar dari iGrow
belum diberdayakan secara optimal dan pemilik dana sebagai investor dalam sebuah proyek agribisnis yang diharapkan mampu menghasilkan produk pertanian berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasar baik domestik (khususnya) maupun internasional (harapannya), yang peluangnya masih sangat terbuka.

Sebagai sebuah model pertanian baru yang scalable dan efisien, iGrow mengidentifikasi tanaman yang punya demand tinggi di pasar dengan stabilitas harga dan karakteristik yang baik, selanjutnya menghubungkan petani dan mancarikan lahan tidur yang bisa dipergunakan serta membuka peluang pembiayaan penanaman kepada kaum urban.

iGrow tidak semata produk dengan visi komersial, lebih dari itu ia juga mengemban  misi besar melestarikan kehidupan di bumi. Menjamin terciptanya  ketahanan pangan yang dapat diakses secara adil dan merata bagi seluruh  umat manusia di bumi.

Berkolaborasi dalam sebuah proyek mulia dengan sumber daya masing-masing untuk menciptakan perubahan yang lebih baik bagi bumi kita tercinta. Sebuah visi mulia yang layak kita semua mendukungnya.

iGrow sebagai sebuah platform investasi menarik, setidaknya karena beberapa hal sebagai berikut :

  1. Pembiayaan yang menguntungkan, dengan estimasi bagi hasil pada kisaran 13-24% dari nilai pembiayaan per tahun.
  2. Memberdayakan petani dan mengoptimalkan lahan sehingga petani lebih mandiri.
  3. Ramah lingkungan, dampak langsung yang dirasakan masyarakat berupa penghijauan dan peningkatan produksi pangan.
  4. Ketahanan pangan, berupa peningkatan produksi pangan dalam negeri menuju ketahanan pangan & kemandirian ekonomi.
  5. Sudah terdaftar & diawasi oleh OJK.
  6. Tingkat keberhasilan (Penyelesaian Kewajiban Pinjam Meminjam) 90 (TKB90).
Saya mendanai beberapa proyek disini, beberapa diantaranya sudah memberikan bagi hasil yang Insya Allah pada posting-posting selanjutnya akan saya ulas.
Tertarik menjadi investor atau mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai platform ini, langsung saja menuju ke web resmi iGrow.

Back To Top